LINGKAR BANDUNG - Pemerintah Kabupaten Bandung mulai mempersiapkan diri untuk maju pada perlombaan Forum Kabupaten Sehat (FKS) yang akan berlangsung pada Pebruari 2015 mendatang. Banyak hal yang telah dipersiapkan, diantaranya adalah mengerahkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang langsung berkaitan dan bersinergi dengan kegiatan FKS.
“Untuk menghadapi perlombaan ini, Kami minta semua OPD bisa memasukan berbagai jenis kegiatan dan programnya dalam mendukung Kabupaten Bandung Sehat 2015”, ujar Ketua Forum Kabupaten Bandung Sehat (FKBS), Hj.Kurnia Agustina Dadang M.Naser pada kegiatan silaturahmi dengan puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tergabung dalam Paguyuban JAKHARA (Jajanan Khas Rakyat), di rumah dinas Bupati Bandung, Komplek Perkantoran Pemkab Bandung Soreang, Rabu (15/10).
Kurnia Agustina mengatakan sejumlah OPD terkait seperti Dinas UKM Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag), Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan (Dispertasih), Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar), Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD), Dekranasda serta unsur PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) sudah mempersiapkan diri melalui program-program unggulannya.
“Keterlibatan semua pihak terkait ini diharapkan mampu membantu mewujudkan Kabupaten Bandung menjadi kabupaten yang sehat melalui program unggulannya seperti program pelayanan air bersih, Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), Bank Sampah, ataupun program PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat) “, jelas Kurnia Dadang Naser.
Namun kata Kurnia, disamping mengerahkan unggulan program OPD, dibutuhkan pula kemandirian dan dukungan masyarakat untuk berpartisipasi agar Kabupaten Bandung dapat masuk nominasi lomba. Hal itu, menurut Kurnia sejalan dengan berbagai indikator penilaian kabupaten sehat antara lain adanya perencanaan forum yang disepakati masyarakat, dukungan pemerintah daerah dan berfungsinya forum komunikasi desa.
Keterlibatan para PKL dalam menuju Kabupaten Bandung Sehat, menurut istri Bupati Bandung ini sangat penting. Langkah awal, kata Kurnia para PKL ini akan ditata dengan baik agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Bagi PKL penjaja makanan, pihaknya akan terus menggugah kesadaran mereka agar tidak menggunakan bahan-bahan yang berbahaya saat mengolah makanannya.
“Kita harus pastikan kalau jajanan yang disajikan para pedagang ini aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan si pembeli dan keluarganya”, ujarnya.
Lebih jauh Ia menjelaskan,untuk saat ini, FKBS selaku mitra pemerintah bersama dinas-dinas terkait akan memberikan sosialisasi dan pembinaan kepada para pedagang agar mereka bisa menyajikan makanan secara hygienis dan mengelola sampahnya dengan baik. Oleh karenanya Dia menghimbau disetiap tempat atau gerobak makanan para pedagang selalu tersedia tempat sampah sehingga tidak mengotori lingkungan sekitarnya.
“Ke depan, kita akan buatkan lokasi yang representatif untuk para PKL ini. Jika sajian makanan rapih, bersih dan aman dikonsumsi, maka masyarakatpun tidak akan ragu untuk membeli. Bahkan jika jajanan khas rakyat ini dikelola dengan baik bisa menjadi wisata kuliner di Kabupaten Bandung”, tandasnya pula.
Koordinator Paguyuban JAKHARA, Wahyu Permana menyatakan rasa terimakasihnya kepada Pemkab Bandung karena mau merangkul pedagang kecil seperti mereka. Selama ini kehadiran PKL dipandang sebagai sumber masalah. “Dengan gagasan dan prakarsa ibu Kurnia ini, Kami merasa dihargai. Kami berharap ada pembinaan secara berkelanjutan dari pemerintah sehingga kehadiran kami bisa menjadi potensi wisata kuliner di Kabupaten Bandung”, harapnya pula.(tim)
“Untuk menghadapi perlombaan ini, Kami minta semua OPD bisa memasukan berbagai jenis kegiatan dan programnya dalam mendukung Kabupaten Bandung Sehat 2015”, ujar Ketua Forum Kabupaten Bandung Sehat (FKBS), Hj.Kurnia Agustina Dadang M.Naser pada kegiatan silaturahmi dengan puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tergabung dalam Paguyuban JAKHARA (Jajanan Khas Rakyat), di rumah dinas Bupati Bandung, Komplek Perkantoran Pemkab Bandung Soreang, Rabu (15/10).
Kurnia Agustina mengatakan sejumlah OPD terkait seperti Dinas UKM Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag), Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan (Dispertasih), Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar), Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD), Dekranasda serta unsur PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) sudah mempersiapkan diri melalui program-program unggulannya.
“Keterlibatan semua pihak terkait ini diharapkan mampu membantu mewujudkan Kabupaten Bandung menjadi kabupaten yang sehat melalui program unggulannya seperti program pelayanan air bersih, Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), Bank Sampah, ataupun program PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat) “, jelas Kurnia Dadang Naser.
Namun kata Kurnia, disamping mengerahkan unggulan program OPD, dibutuhkan pula kemandirian dan dukungan masyarakat untuk berpartisipasi agar Kabupaten Bandung dapat masuk nominasi lomba. Hal itu, menurut Kurnia sejalan dengan berbagai indikator penilaian kabupaten sehat antara lain adanya perencanaan forum yang disepakati masyarakat, dukungan pemerintah daerah dan berfungsinya forum komunikasi desa.
Keterlibatan para PKL dalam menuju Kabupaten Bandung Sehat, menurut istri Bupati Bandung ini sangat penting. Langkah awal, kata Kurnia para PKL ini akan ditata dengan baik agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Bagi PKL penjaja makanan, pihaknya akan terus menggugah kesadaran mereka agar tidak menggunakan bahan-bahan yang berbahaya saat mengolah makanannya.
“Kita harus pastikan kalau jajanan yang disajikan para pedagang ini aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan si pembeli dan keluarganya”, ujarnya.
Lebih jauh Ia menjelaskan,untuk saat ini, FKBS selaku mitra pemerintah bersama dinas-dinas terkait akan memberikan sosialisasi dan pembinaan kepada para pedagang agar mereka bisa menyajikan makanan secara hygienis dan mengelola sampahnya dengan baik. Oleh karenanya Dia menghimbau disetiap tempat atau gerobak makanan para pedagang selalu tersedia tempat sampah sehingga tidak mengotori lingkungan sekitarnya.
“Ke depan, kita akan buatkan lokasi yang representatif untuk para PKL ini. Jika sajian makanan rapih, bersih dan aman dikonsumsi, maka masyarakatpun tidak akan ragu untuk membeli. Bahkan jika jajanan khas rakyat ini dikelola dengan baik bisa menjadi wisata kuliner di Kabupaten Bandung”, tandasnya pula.
Koordinator Paguyuban JAKHARA, Wahyu Permana menyatakan rasa terimakasihnya kepada Pemkab Bandung karena mau merangkul pedagang kecil seperti mereka. Selama ini kehadiran PKL dipandang sebagai sumber masalah. “Dengan gagasan dan prakarsa ibu Kurnia ini, Kami merasa dihargai. Kami berharap ada pembinaan secara berkelanjutan dari pemerintah sehingga kehadiran kami bisa menjadi potensi wisata kuliner di Kabupaten Bandung”, harapnya pula.(tim)
Tidak ada komentar: