» » Lansia Pun Perlu KUrikulum

(SJO, BANDUNG) — Penduduk yang berusia lanjut usia (Lansia) di Jabar saat ini jumlahnya cukup besar. Yakni, mencapai 7,69 persen dari jumlah penduduk atau sekitar 3 juta orang.

Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar, Deny Juanda, harus dibuat kurikulum untuk Lansia.

Yakni, bagaimana menjadi Lansia yang sehat, mandiri, dan sejahtera. Kurikulum tersebut, bisa disosialisasikan ke masyarakat melalui Komisi Daerah (Komda) Lansia yang tersebar di 27 kota/ kabupaten di Jabar.

"Sekarang ini kan Lansia bingung setelah usia 60 tahun ke atas mau apa. Makanya, kami usul harus bikin kurikulumnya. Jadi, jelas lima tahun menjelang pensiuan seperti apa. Kalau perlu, harus ada sekolah menjadi Lansia," ujar Deny Rabu (30/10).

Menurut Deny, dengan kurikulum Lansia tersebut akan ada panduan untuk semua bagaimana menjadi Lansia dan menangani Lansia.

Misalnya, penanganan Lansia ini skala terkecilnya apa, kota/ kabupaten atau desa. Kalau di desa, harus ada rumusan menangani Lansia yakni melalui kurikulum tersebut.

Selain kurikulum, Pemprov Jabar memiliki ide untuk menjadikan Lansia yang sudah profesor  sebagai advisor (konsultan). Nantinya, dibuat kontrak dengan Jabar untuk ditempatkan di berbagai OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah).

"Jadi kan keahlian Lansia masih bisa bermanfaat untuk masyarakat," katanya.

Lansia, kata Deny, harus sehat, sejahtera, dan mandiri. Tapi, yang paling penting Lansia sehat. Selain ada kurikulum, Ia mendorong agar semua Lansia baik PNS maupun Non PNS menyiapkan diri untuk menghadapi Lansia. Mereka, harus memiliki bekal  tabungan Rp 2 miliar.

Caranya, saat baru masuk kerja, semua orang berinvestasi minimal sekitar Rp 500 ribu di bank. "Saya suka mengajak pegawai untuk menyiapkan pensiun mereka dengan istilah pensiuan Rp 2 miliar. Dikirnya, uangnya diambil dari APBD. Padahal maksud saya, mereka menyisihkan," katanya.

Deny mengatakan, Pemprov Jabar pun telah memberntuk Komda (Komisi Daerah) Lansia. Yakni, organisasi yang didominasi oleh pemerintah tapi  ada unsur masyarakatnya juga. Komda, mendampingi asosiasi yang sudah ada. Komda Lansis Provinsi, nantinya membantu, olah raga dan kesehatannya.

Deny berharap, semua Komda kabupaten/ kota di Jabar bisa berjalan. Walaupun, masih ada dua kabupaten/kota yang belum memiliki Komda. Yakni, Cirebon dan Cimahi. Sebab, Cirebon baru pemilihan dan Cimahi baru dipilih jadi belum efektif.

Menurut Sekretaris Komnas Lansia, Heru Martono, semua harus mendorong anak muda untuk home care. Karena, di Manado dan Australia, relawan Lansia adalah anak muda. Mereka, cukup beperan aktif. Kalau ini berjalan, maka kota tersebut sudah menuju kota ramah lansia.

About Unknown

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply