(SJO, BANDUNG) Puluhan aktivis tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Peduli Mandiri Peduli Rakyat (PMPR) berunjuk rasa di depan gedung PT Pertamina Kantor Pemasaran III, Jalan Wirayudha, Bandung, Kamis (2/05/2013) Pagi.
Mereka menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam waktu dekat ini, dan meminta kepala pertamina pemasaran Bandung Sunaryono untuk keluar menemui mereka.
Salah seorang aktivis Mat Joker melakukan aksi menyobekan telapak tangan dengan menggunakan pecahan gelas, kemudian dari darah yang mengalir ditampung ke dalam mangkok plastik untuk kemudian darah yang terkumpul digunakan untuk menulis pesan protes rencana kenaikan BBM.
“Aksi ini kami buat sebagai protes atas rencana kenaikan BBM, jangankan Darah, Nyawapun saya berikan demi perjuangan Rakyat” ujar Mat Joker Ketua Umum LSM PMPR.
Para aktivis beranggapan apa yang dilakukan pemerintah terkait rencana kenaikan tersebut sangat bertentangan dengan UUD ’45.
“Kami beranggapan kenaikan ini tidak wajar dan tidak seiring dengan pembangunan yang ada, kami juga menuntut agar nasionalisasi aset-aset asing” ujar Sadarudin Parapat atau Ucok yang juga Sekjend PMPR.
Melihat situasi semakin panas karena pengunjuk rasa mulai membakar ban, akhirnya Sunaryono keluar menemui para aktivis, kepala perwakilan bandung itu juga tampak gugup karena didesak untuk menandatangani Mou, dan akhirnya berjanji akan memberikan jawaban dalam dua hari ini.
Para aktivis kemudian meninggalkan Gedung Pertamina dan long march ke Gedung Sate diiringi lagu Galang Rambu Anarki.(Don)
Tidak ada komentar: