» » » Air Cikapundung akan Diolah Hingga Layak Minum

(SJO, BANDUNG) - Sungai Cikapundung merupakan sungai yang mengalir membelah kota Bandung. Sungai ini memanjang hingga 28 kilometer, berhulu di Bukit Tunggul, Bandung Utara dan bermuara di Sungai Citarum. Kini kondisi Sungai Cikapundung begitu memprihatinkan. Banyaknya masyarakat yang bermukim di sepanjang bantaran sungai Cikapundung memanfaatkan sungai sebagai tempat pembuangan, dari mulai limbah kotoran sapi, limbah rumah tangga, kotoran manusia, dan bahkan sampah pun tak bisa dielakkan lagi. Membuat aliran air sungai tidak lagi sejernih dulu.

Visag adalah perusahaan yang mengolah air limbah menjadi air layak pakai dengan teknologi Jepang, selain di Indonesia, pengolahan air dengan teknologi jepang ini telah dilakukan di Brazil, Singapore. Saat Acara West Jawa Tea Festival 2013 beberapa hari lalu, Visag memamerkan cara pengolahan air limbah menjadi air layak pakai dengan menggunakan air dari sungai Cikapundung.

Bandung Ina selaku PPIC (Production Planning & Inventory Control) di perusahaan VISAG yang ditemui pada acara tersebut, menjelaskan bagaimana proses dari penjernihan air.

Serbuk PSG (serbuk penjernih dari Jerman) dicampurkan dan diaduk dengan 30 Liter air sungai, PSG bukan serbuk seperti kaporit, tawas atau penjernih lainnya. Air yang sudah di aduk lalu di diamkan selama satu setengah jam, agar flaknya mengendap.  Setelah itu air tersebut melalui lima kali penyaringan (filter), yaitu melalui tabung 10 mikron, 5 mikron, 3 dan 1 mikron baru melalui tabung karbon sebagai finis hing hingga air sungai tersebut dapat di produksi langsung, tapi tidak untuk di konsumsi lngsung seperti air minum karena kalau untuk air minum membutuhkan satu kali lagi tahap penyaringan dengan menggunakan UV.(rls)

About Unknown

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply